LOKA WISATA
Sisi Lain Pulau Nusakambangan, Cilacap
Ditulis oleh Yudhistira
Nusakambangan…hm…serem ya mendengar nama itu. Lebaran tahun lalu, kami sekeluarga menyempatkan diri main ke sana, hanya untuk mengobati rasa penasaran dengan kondisi dan keadaan pulau tempat buangan mereka yang dianggap tahanan kelas kakap.
Pada awalnya kami hanya berenang dan bermain di Pantai Teluk Penyu…pada akhirnya kami memutuskan untuk menyeberang ke Pulau Nusakambangan.
Kurang lebih penyeberangan memakan waktu 15-20 menit. Sampai di sana kami ditawari jasa ‘guide’. Tadinya kami menolak, namun setelah ada yang bilang bahwa kalau belum tahu rute akan susah, apalagi bawa anak 3 balita…pakai iming-iming nanti guide-nya mau gendongin anak-anak lagi….lumayan kan??? Menyerah deh, kami minta 1 guide untuk menemani perjalanan itu. Kaget banget…ternyata dia adalah seorang anak berperawakan kecil (kelas 1 SMP) yang mengenakan kostum kaos tanda bahwa dia adalah guide di situ…(dalam hati, gimana mau gendong anak saya Rahma atau Rafif kalau besar badannya segitu….ngga tega…akhirya, jobnya selain nganterin kita, dia bertugas bawa kamera yang super duper berat….meski bagi dia itu amat menguntungkan, daripada gendong abang Rafif??)
Jalan setapak yang turun naik, cukup lumayan melelahkan buat kami yang jarang olahraga (karena jaim sama anak-anak ajalah kami merasakan masih punya kekuatan cadangan). Mengamati cara anak tersebut memberikan informasi…sambil mengajak berkeliling ke Benteng Pendem dan pantai Pasir Putih. Tanda-tanda bagian pulau yang terkena tsunami juga masih terlihat dengan jelas.
Memasuki Benteng Pendem, mendadak tercium bau anyir dan merinding…gelap, pengap dan ’singit’ (apa ya bahasa Ind-nya?) bikin merinding. Melihat bekas-bekas penjara yang amat sangat tidak layak, betapa kejamnya ya…ada lubang tempat masuknya tahanan hanya sebesar satu orang aja dan di bawah sana mereka hanya bisa jongkok….hiii..serem…belum lagi ada tempat buat membuang tahanan dari atas…aih..pokoknya serem deh…nggak berani foto-foto di sana, takut nanti hasilnya ada penampakan malah repot. Benteng ini pada jaman dulu mempunyai bunker bawah tanah, bahkan bawah laut, yang menghubungkan pulau dengan daratan di pantai Teluk Penyu. Konon bunker itu hancur karena tertabrak kapal kokang..(entah bener apa tidak).
Sampailah ke pantainya….nah kalo di sini suasananya beda banget, terang dan bagus…kami nggak berani mendekat ke pantai, ombaknya benar-benar besar…langsung laut lepas soalnya.
Meski kami main di sisi lain dari tempat di mana penjara kelas kakap berada, rasa serem dan tidak nyaman tetap saja meliputi benak kami (jadi kurang menikmati), takut ada peluru nyasar tiba-tiba…hehehe…lebay ya??? Apalagi pas kami ke sana masih sepi pengunjung karena baru hari itu Pulau Nusakambangan dibuka kembali untuk umum., setelah sebelumnya ada pelarangan kunjungan ke sana karena ada napi yg melarikan diri (katanya). Memang di pulau ini diberlakukan sistem ‘buka-tutup’ demi keamanan bersama tentunya.
Biarpun diliputi rasa serem, Pulau ini sangat menarik dilihat, apalagi kalau sebelumnya anak-anak sudah dibekali sejarah tentang apa saja yang berhubungan dengan pulau ini.
Sebagai cinderamata, di pulau bisa membeli “Kelomang” mulai dari ukuran yang keccciiilll banget sampai yang gede banget…dengan harga yang relatif murah. Jangan lupa berbekal makanan dan minuman ya…sama bawa tempat/wadah buat mencari kelomang dan batu apung di pantai.
*****
Sumber: http://inyonge.com/portal/loka-wisata