BANYUMAS - Ini pernyataan salah seorang kordinator demo yang melakukan orasi di halaman pendopo Kabupaten Banyumas, Senin (19/04).
“Bupati siki pantese dadi bupati ketoprak”, ujar Sukoyo, kordinator demo.
Menurut Sukoyo,bupati Mardjoko kerap memberikan pernyataan yang menyakiti hati masyarakat. Pendemo yang berjumlah seratusan ini menyatakan bupati kerap bicara sembarangan. Aksi yang berlangsung damai itu sebagai buntut pernyataan bupati dalam sebuah seminar yang cenderung melecehkan warga Banyumas.
“Wong Banyumas urung bisa maju nek urung dijedotna tembok" (orang Banyumas tak bias maju kalau belum dijedotin ke tembok - red), ujar bupati.
Rupanya kalimat ini membuat Sukoyo dan kawan kawan geram. Mereka kemudian melakukan aksi demo meminta agar bupati bisa bersifat sopan dalam setiap pernyataannya.
“Janijnya mau membuka lapangan kerja, tidak terbukti. Bupati malah mengubah alun alun jadi lapangan sepakbola”, ujar pengunjuk rasa.
Photo : ilustrasi
Anehnya, demo kali ini berlangsung sangat tertib, bahkan tak ada tekanan apapun dari petugas Satpol PP. Mungkin saja mereka masih trauma dengan insiden di Priok (BNC/tia).
Sumber : http://banyumasnews.com/2010/04/19/mardjoko-dijuluki-bupati-ketoprak/#comment-1801
Tidak ada komentar:
Posting Komentar